Minggu, 18 Januari 2009

Depag Bantu Pembangunan STAINU Rp 1 Miliar



Bogor, CyberNews. Kiprah Nahdlatul Ulama dalam bidang pendidikan tidak hanya pada pengembangan pendidikan pesantren dan madrasah. Namun mulai berkembang di tingkat pendidikan tinggi melalui pendirian dan pengembangan perguruan-perguruan tinggi yang bermutu.
Ketua Yayasan Perguruan Tinggi NU Drs H Abdul Azis Ahmad MA mengatakan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama berencana membangun satu universitas dengan lima fakultas dan dua sekolah tinggi agama Islam (STAI) di Jawa serta satu universitas rintisan di luar Jawa."Kita sudah mulai dengan membangun Sekolah Tinggi Agama Islam NU (STAINU) Jakarta," kata Abdul Azis dalam keterangan pers kepada Suara Merdeka CyberNews, Selasa (29/1).
STAINU Jakarta di Parung merupakan pengembangan STAINU Jakarta yang didirikan pada 2003 yang selama ini menempati lantai 4 dan 5 gedung PBNU Jalan Kramat Raya Jakarta dan telah meluluskan 19 orang. STAINU dan Pusat Kajian Agama dan Peradaban di Parung, Bogor, diresmikan Senin (28/1) kemarin.
Selama ini NU hanya dikenal dengan pesantrennya yang saat ini jumlahnya sekitar 10 ribu buah atau madrasahnya yang jumlahnya sekitar 12 ribu buah, namun belum memiliki perguruan tinggi yang dikelola oleh PBNU. "Sebenarnya sudah ada 76 perguruan tinggi yang berasosiasi ke NU, tapi itu kan bukan dikelola oleh organisasi NU. Karena itu STAINU Jakarta menjadi perguruan tinggi pertama di bawah pengelolaan NU," kata Abdul Azis yang juga anggota Komisi Pemilihan Umum.
Ia memaparkan, program pengembangan PTNU misinya untuk mencerdaskan masyarakat melalui penguasaan dan pengembangan bernagai jenis ilmu dan teknologi yang berorientasi pada kemaslahatan umat manusia. Selain itu membantu masyarakat dalam memajukan pendidikan khususnya pendidikan tinggi melalui diseminasi informasi dan berbagai jenis pelayanan pendidikan.
Terkait pembangunan Kampus STAINU Jakarta, saat ini pembangunan tahap awal berupa Kampus I yang telah dibangun dua lantai seluas 620 m2 dengan menghabiskan dana sebesar Rp 1,3 milyar. Dalam pembangunan itu Departemen Agama telah mengucurkan bantuan sebesar Rp 1 miliar dari dana DIPA.
Tahap berikutnya, kata Azis, untuk mengoptimalkan tanah wakaf seluas 2,7 hektar akan dibangun gedung rektorat, kampus II dan Kampus III kemudian sarana dan prasarana pendukung, seperti sarana olahraga, Total biaya yang dibutuhkan mencapai Rp 100 miliar," imbuh mantan Direktur Mapenda Depag itu. http://www.suaramerdeka.com/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar